November 19, 2008

Memaknai Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia

Memaknai Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia
19 November 2008
Al Islam sejak zaman Rasulullah SAW sudah mema'nai Multikulturalisme dengan sangat baik bahkan progressif. Justru pema'naan istilah Multikulturalisme kian kemari kian dimentahkan oleh Thabiah sebagian muslim yang mungkin sedang dibutakan mata hatinya oleh kepentingan yang melingkupi dirinya.

Sudah saatnya Ummat Islam Indonesia menjadi pemimpin yang menghargai keberagaman Fikrah dan Firqah. Karena dengannya, Insya Allah Khazanah Ummat Islam semakin beragam sehingga seluruh celah da'wah dapat terisi dengan baik tanpa ada pergesekan khilafiy atau bahkan manhajiy. Semuanya tidak lain untuk menjaga Ummat dari serangan kaum orientalis dan liberalis yang kini banyak bertebaran memenuhi media di Indonesia layaknya pemikir muslim yang moderat walau sebenarnya penuh dengan racun2 yang merusak Aqidah Shahihah di dalam diri Ummat Islam.

Insya Allah kalangan Muhammadiyah ataupun Nahdlatul Ulama bersama seluruh faksi Islam di Indonesia mampu meneruskan usaha KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari dan Pahlawan Islam lainnya, yang menginginkan Islam di Indonesia sesuai secara utuh dengan Al Qur'an dan As Sunnah sekaligus memiliki kader-kader da'wah yang berkesesuaian dengan Manhaj Da'wah Rasulullah SAW.

Insya Allah dengan banyaknya buku-buku Sirah Nabawiyyah yang beredar di pasaran, mampu memenuhi khasanah berpikir kita agar objektif dalam menilai pemikiran-pemikiran ummat dan mendasarkan diri pada kecintaan kepada Rasulullah SAW sebagai Tauladan Utama Ummat Islam Ila yaumil Aakhir.

Wa'tashimuu bihablillahi Jamii'aa wa la tafarraquu.....
Yaa ayyuhalladzina aamanu, la takhunullaha warrasuula wa takhuunuu amanatikum, wa antum ta'lamuun....
Fastabiqul Kayrat.

No comments: